KH. M. Ulil Albab Arwani: Berinfaq Itu Mancing Agar Hartanya Tambah Banyak
Kudus, lpmaarifnukudus.or.id - KH. M. Ulil Albab Arwani memberikan tausiyah kepada para kepala madrasah/sekolah dalam acara Halal Bihalal dan Rapat Kerja Dinas (Rakerdin) LP Ma'arif NU PCNU Kabupaten Kudus, Sabtu (26/4/2025) di SMA NU Al Ma'ruf.
Dalam mauidhahnya Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Kudus itu menjelaskan beberapa sifat orang bertaqwa.
Pertama, sifat orang bertaqwa adalah gemar berinfaq baik di saat kondisi lapang maupun sempit.
"Banyak sekali ayat Al Qur'an yang menjelaskan pentingnya berinfaq di jalan Allah," jelas Mbah Bab.
Beliau melanjutkan, sejatinya berinfaq tidak mengurangi harta namun justru harta kita semakin bertambah banyak.
"Berinfaq itu mancing biar hartanya tambah," kata Mbah Bab memberikan perumpamaan.
Menyitir Al-Baqarah ayat 245 beliau menjelaskan, barang siapa menghutangi Allah (berinfaq untuk jihad di jalan Allah) dengan keikhlasan dan keimanan maka Allah akan melipatgandakan hartanya dengan berlipat-lipat.
"Kalau kita beriman dan yakin pasti akan terus berinfaq," kata Mbah Bab.
Kedua, sifat muttaqin berikutnya adalah tidak gampang marah dan ketiga mau mengampuni sesama manusia.
Adik KH. Ulin Nuha Arwani itu juga berpesan agar makanan yang dikonsumsi orang islam setiap hari benar-benar makanan yang halalan thoyyiban.
"Jangan makan dari hasil korupsi, mencuri atau menipu. Jangan makan makanan haram seperti sate jamu (anjing)," pesan beliau.
Pengasuh Pondok Pesantren Yanbu'ul Qur'an itu juga mewanti-wanti kepada umat islam berhati-hati dalam penyembelihan hewan.
"Yang menyembelih harus muslim. Penyembelihannya juga harus islami. Harus teliti ya ibu-ibu daging import itu," pesan Mbah Bab.
Larisi Produk Teman (Muslim) Sendiri
Majelis Ulama Indonesia (MUI) tambah Mbah Bab, sudah memberikan fatwa mengharamkan produk pro Israil sebagai bentuk perlawanan atas kemungkaran terhadap warga Palestina.
"Mari produk-produk orang islam kita larisi. Anak-anak kita jangan diberi makan produk orang kafir. Kita niati jihad," kata Mbah Bab.
Beliau berharap para guru madrasah dan orang tua bisa mengarahkan dan menjaga para santri dan anak-anak berakhlak mulia termasuk dalam memberikan makanan kepada mereka.
Terkait Halal Bihalal, KH. M. Ulil Albab Arwani mengingatkan untuk memohon ampunan kepada Allah dan saling meminta maaf dan memaafkan dengan sesama manusia.
"Saling memaafkan untuk melebur dosa," tuturnya.
Salah satu dosa yang sering dilakukan dalam pergaulan adalah ghibah atau menggunjing orang lain. Ghibah kata Mbah Bab merupakan perbuatan jahat, diupamakan seperti makan daging saudaranya sendiri.
Dengan berbuat baik, memohon ampunan kepada Allah dan saling memaafkan maka kita berharap bisa masuk surga.
"Karena kalau kita masih punya dosa tidak bisa masuk surga. Mampir dulu di rest area neraka. Kalau sudah bersih baru masuk surga," jelasnya.
Di akhir tausiyah, KH. M.Ulil Albab Arwani memberikan ijazah dan do'a-do'a khusus agar madrasah/sekolah, pondok pesantren atau tempat tinggal menjadi tempat yang barokah, banyak rizki dan disenangi banyak orang.
Litbang LP Ma'arif Kudus
0 Komentar